Rabu, 23 Mei 2012

lima sekawan

Saya sengaja membeli buku terbitan tahun 80-an karena ilustrasinya lebih baik daripada terbitan yang baru. Pada terbitan baru yang ada di TB Gramedia, Lima Sekawan digambarkan dalam bentuk kartun seperti anak-anak culun. Saya emoh membelinya :-)

Selain ilustrasi gambar, buku terbitan tahun 80-an juga buku yang dulunya saya baca semasa SMP, yang saya pinjam dari salah seorang gadis rekan saya, Diah Permata Sari. Omong-omong soal Diah, tulisan saya disini ternyata membuat adiknya menemukan tulisan saya dan akhirnya saya bisa berkomunikasi dengan Diah sendiri. What a Coincident ;-)

Pada beberapa buku, ada selipan foto-foto dari seri TV Lima Sekawan. Ini yang membuat saya semakin senang pada seri ini, apalagi pemilihan casting untuk pemerannya terlihat pas sekali. Ada Julian (Marcus Harris) yang bersikap dewasa, ada Dick (Gary Russel) yang kerap bandel namun cerdik, Ada George (Michele Gallagher), anak cewek yang tomboi, ada Timmy anjingnya George dan tentu saja ada Anne (Jennifer Thanisch) yang cakep.  Pada salah satu buku malah ada foto close up Jennifer Thanisch yang menjadi Anne Kirrin. Jennifer alias Anne Kirrin ini menjadi gadis favorit saya semasa SMP, hehehe… Haduh, cantik sekali dia pada waktu itu. Saya sampai naksir tiap kali melihat cewek yang pakai bando seperti Anne :-)
Selain buku karangan Enid Blyton, sebenarnya ada juga buku Lima Sekawan dari pengarang Perancis, Claude Voilier. Saya kurang suka buku ini karena terlalu banyak gambar. Setiap 1 lembar ada 1 gambar. Mungkin menarik buat para pembaca yang senang pada komik tapi buat saya sendiri bukunya jadi terlalu tipis dan malah tidak bisa menumbuhkan imajinasi.
Tiap kali membaca buku ini rasanya saya pingin makan dan berkemah terus. Pada salah satu seri, yaitu “Ke Bukit Billycock” (Five Go to Billycock Hill), disitu digambarkan mereka berkemah di sebuah padang rumput, dimana ada mata air mengalir, padang penggembalaan yang juga menjadi tempat mencari kupu-kupu dan ngengat dan ada lapangan terbang tempat ujicoba pesawat. Mereka tidak lupa membawa makanan enak semacam daging asap, roti, mentega, telur, susu dan limun.
Pesan moral yang disampaikan oleh seri buku Lima Sekawan adalah keberanian untuk mandiri dan cinta pada petualangan. Pesan moral terakhir adalah jangan lupa makan dan minum teh disore hari :-P . Membayangkan mereka bersepeda menyusuri jalan-jalan desa untuk pergi berkemah rasanya menarik sekali dan membuat saya ingin menirunya :-)



Selain buku, saya juga berencana menyiapkan ebook-ebooknya, karena rencananya nanti ada 1 buah komputer yang saya tempatkan di Taman Bacaan. Untuk koleksi buku sendiri, selain Lima Sekawan tentu akan ada buku favorit saya lainnya seperti Sapta Siaga, Trio Detektif, Kisah Petualangan dan lain-lain. Buku berbahasa Indonesia seperti Laskar Pelangi pasti juga tidak ketinggalan, kebetulan saya sudah punya 4 seri lengkapnya.
Saya masih ingat dan selalu percaya bahwa kecintaan pada buku dan hobby membaca membawa banyak benefit karena saya mengalaminya sendiri. Dari kebiasaan membaca buku cerita, saya bisa terbawa membaca majalah dan macam-macam buku dan dari situ bisa membuat saya menulis artikel, tutorial & modul panduan. Yang terakhir membawa saya membangun PT. Excellent Infotama Kreasindo :-)
Mudah-mudahan awal bulan depan, Taman Bacaannya sudah bisa dibuka (sekarang sedang dalam tahap pembuatan kolam ikan dan saung) sehingga akan semakin cepat juga anak-anak di lingkungan sekitar punya kesempatan membaca buku dalam suasana yang menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar